Diskusi Kritis Pencegahan Pandemi Covid-19

Forum Komunitas Perempuan Akar Rumput (FKPAR), pengelola One Stop Service and Leaning Kecamatan Meuraxa, serta perwakilan aparatur desa dan tokoh adat-agama berkomitmen untuk percepatan pencegahan pandemi COVID-19 yang saat ini menjadi ancaman global. Komitmen ini disampaikan pada Diskusi kritis pencegahan pandemi COVID-19 Flower Aceh-Permampu pada 7-9 April 2020 di Hotel Kyriad Banda Aceh.

Direktur Flower Aceh, Riswati menyebutkan hasil pemetaan Flower Aceh pada beberapa Gampong dampingannya di 7 Kabupaten/Kota masih dijumpai masyarakat yang belum terpapar informasi utuh dan tepat tentang virus COVID-19, serta upaya pencegahannya, sehingga masih abai melakukan upaya pencegahan untuk melindungi diri dari potensi penularan. “Saat ini karena keterbatasan informasi, banyak masyarakat yang belum melakukan upaya pencegahan, misalnya dalam aktivitas di ruang publik belum menjaga jarak, tidak menggunakan masker, tidak rajin mencuci tangan dengan sabung, serta belum menghindari tempat berkumpul banyak orang, seperti warung kopi, pasar dan tempat-tempat publik lainnya.”

T. Ona Arief dari IDI Aceh menyebutkan salah satu upaya pencegahan wabah virus COVID-19 yang penting dilakukan dengan memastikan kondisi tubuh baik fisik maupun psikis tetap sehat, dan banyak mengkonsumsi makanan bergizi tinggi. “Kalau fisik dan psikis kita sehat, virus akan kesulitan menginfeksi, jangan lupa rajin cuci tangan, pakai masker dan hindari kerumunan orang”, jelasnya. dr. O juga mengingatkan semua pihak tetap waspada meskipun Aceh sudah mencabut kebiajkan tentang jam malam, “Walaupun tidak ada lagi penerapan jam malam di Aceh, masa darurat COVID-19 ini belum berakhir, karna masih menunggu masa inkubasi pandemi ini, jangan sampai kita kecolongan sehingga kesulitan menanganinya ketika virus ini memakan korban yang banyak”, tegasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *